1.Cara mengatasi mengatasi banjir menurut JOKOWI
"Saya
tidak yakin tahun 2016 banjir tidak ada di Jakarta kalau masih melakukan
penanganan yang sama," kata Jokowi.
Oleh karena
itu, Jokowi menekankan perlunya komitmen bersama untuk mempercepat program-program
tersebut. Percepatan itu dapat dilakukan untuk program normalisasi sungai, kali
karang, kali kamal, kegiatan pembebasan lahan, dan embung yang akan
dibuat di lima wilayah.
"Kami
hanya ingin menyampaikan program jangka pendek yang akan kita lakukan.
Sebenarnya program dan konsep itu sudah ada semuanya sehingga pada kesempatan
ini kami ingin mengajak untuk mengomunikasikan semuanya agar semua program yang
ada ini bisa lebih dipercepat," ujarnya.
Menurut
Jokowi, banjir yang melanda Ibu Kota beberapa waktu lalu terjadi akibat
jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat. Akibat
tanggul jebol itu sejumlah jalan protokol di Jakarta tergenang. Luapan air
tersebut akhirnya mengakibatkan Wadut Pluit tak mampu menampung volume air
sehingga kawasan Pluit pun tergenang.
"Yang
pertama, banjir yang sekarang ini kelihatan sangat besar karena jebolnya
tanggul di Latuharhari. Kalau tanggul itu tidak jebol, sebenarnya tidak akan kelihatan
besar seperti yang kita lihat. Dari jebolnya tanggul, air semuanya masuk ke
Thamrin dan sekitarnya, kemudian juga larinya ke Pluit, Penjaringan, dan Muara
Baru," kata Jokowi.
Selain
Jokowi, rapat itu juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto,
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Kepala
Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal TNI Marinir Alfan Baharuddin,
Gubernur Jawa Barat Ratu Atut Chosiyah, dan Sekretaris Daerah Jawa Barat Pery
Soeparman. Hingga pukul 17.00 WIB, rapat itu masih berlangsung. Semua anggota
Komisi V DPR masih bersuara memberikan masukan dan kritik, baik kepada
pemerintah pusat maupun Pemprov DKI.
Editor :
Laksono Hari
W
Sumber : kompas.com
Saran saya
dalam menanggulangi banjir adalah setiap selokan diberi jaring yang dipasang
dalam jarak tertentu untuk menampung sampah-sampah yang ada di selokan, dan
kalau bisa, setiap sungai juga di beri jaring dalam ukuran yang sesuai. Dan
dalam jangka waktu tertentu, jaring tersebut harus diangkat untuk diambil sampah-sampah
yang tertampung agar saluran selokan tidak tersumbat.
Untuk lebih
memaksimalkan penanggulangan banjir, lebih baik pemukiman penduduk di pinggir
sungai dialihkan untuk dibuat taman dan penduduk di pinggir sungai tersebut
dibuatkan rumah susun. Jika di jakarta sudah tidak mempunyai lahan untuk
membangun rumah susun, sebaiknya kantor pemerintahan saja yang di jadikan lahan
untuk membangun rumah susun. Alasannya, karena kantor pemerintahan memiliki
lahan yang luas. dan kantor pemerintahan dipindahkan saja ke provinsi yang
layak.
maaf saya
hanya bisa memberi saran dan tidak bisa bertindak, semoga saran saya dapat
membantu dalam menanggulangi banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar